Perantara Teknologi di Tengah Pandemi

Perkembangan teknologi pada zaman globalisasi telah memberikan banyak manfaat dalam kemajuan diberbagai aspek kehidupan.Teknologi berkembang seiring berjalannya waktu yang selalu mempengaruhi perubahannya. Perubahan dalam penggunaan teknologi mungkin ada yang memberikan pengaruh postif maupun pengaruh negatif pada kehidupan kita. Seperti di tengah pandemi virus covid-19 ini, teknologi justru menjadi hal yang sangat penting dan menjadi pokok perantara bagi kehidupan manusia. Begitu bukan?

     Sumber :  Szabo Viktor on Unsplash

“Inilah saatnya kita bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan ibadah dirumah. Inilah saatnya kita bekerja bersama sama saling tolong menolong dan bersatu padu. Kita ingin ini menjadi gerakan masyarakat agar masalah covid-19 tertangani dengan maksimal”. Tegas Jokowi pada pidatonya, Senin(16/3). Kehadiran covid19 telah mengubah peraturan kehidupan masyarakat, pemerintah yang mulai mengeluarkan peraturan untuk menjaga jarak antara satu dengan yang lain minimal satu setengah meter sehingga masyarakat Indonesia dipaksa untuk stay at home /dirumah saja dan melakukan seluruh aktivitas dari rumah seperti berkerja dari rumah, belajar dari rumah dan ibadah dari rumah.

Faktor inilah hingga diikatakan teknologi sebagai penyelamat ditengah pandemi, ataupun teknologi adalah perantara pihak ketiga dalam aktivitas kehidupan, baik pada sektor perekonomian, sektor pendidikan dan pada sektor yang lainnya. Dalam situasi pandemi COVID-19 yang hingga kini belum bisa dipastikan kapan akan berakhir, pemanfaatan teknologi menjadi cara yang paling tepat agar roda perekonomian bisa tetap berlangsung dan pendidikan terus berjalan.

Perantara teknologi pada sektor perekonomian

Fenomena tinggal di rumah saja  menimbulkan masalah baru, terutama bagi masyarakat yang berada pada tingkat ekonomi menengah ke bawah. Tidak sedikit perusahaan yang mem-PHK (pemutusan hubungan kerja) pegawainya, hotel pun banyak tutup juga para pelaku bisnis lainnya sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional bahkan dunia.Sektor perekonomian khususnya pada pariwisata mengalami penurunan secara drastis, banyak karyawan yang mulai di PHK dan pekerja-pekerja lainnya yang dirumahkan secara paksa. Kebutuhan yang selalu meningkat, waktu yang terus berjalan, namun pandemi juga tidak kunjung usai. Bertahan di tengah pandemi? Bagaimana? Sedangkan menurunnya kegiatan ekonomi akibat pembatasan aktivitas di luar rumah ini sangat dirasakan oleh masyarakat kelas bawah, termasuk para pedagang kecil. Banyak warung yang terpaksa tutup karena tidak ada pembeli yang datang. Mereka pikir, daripada rugi, lebih baik tidak jualan.


Transaksi online atau jual beli secara online dapat menjadi solusi yang perlu dilakukan untuk tetap menghidupkan perputaran roda ekonomi di masa adaptasi kebiasaan baru. Tak sedikit masyarakat yang mulai membuka usaha-usaha kecil melalui berjualan online ataupun hanya sekedar mempromosikan produknya melalui akun sosial media. Tindakan yang sederhana namun memberikan pengaruh positif bagi masyarakat yang sama-sama berjuang mempertahankan perekonomiannya.

Perantara teknologi pada sektor pendidikan

Selain di sektor perekonomian, teknologi juga sangat diperlukan pada sektor pendidikan. Di Indonesia, lebih dari 530,000 sekolah ditutup sebagai upaya mengurangi penyebaran virus korona (COVID-19). Hal ini berdampak pada 68 juta siswa dari tingkat pra-sekolah hingga perguruan tinggi dan menjadikan  kebutuhan terhadap EdTech yang efektif semakin mendesak. Walaupun sistem belajar yang terbatas namun penerapan pendidikan juga sangat penting untuk tetap dijalankan. Dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk menyediakan layanan pendidikan juga memiliki potensi yang menjanjikan untuk meningkatkan hasil pembelajaran. Sehingga untuk meningkatkan kualitas pendidikan, pemerintah menerapkan kebijakan, yaitu pembelajaran dilakukan dari rumah dengan  sistem e-learning atau belajar daring.

Sumber :  Gabriel Benois di Unsplash

Dampak yang dirasakan akibat pandemi membuat pendidikan di Indonesia mulai bereksperimen dengan menciptakan beberapa teknologi pendidikan yang menunjang pembelajaran, menciptakan teknologi pendidikan dengan berbagai macam model mulai berupa aplikasi seperti zoom, Quipper, zenius, kelas pintar, rumah belajar dan sejenisnya. Mengembangkan website-website pembelajaran seperti google classroom, google suite education, Indonesia Montessori dan juga sejenisnya. Dengan dikembangkan Teknologi pendidikan, diharapakan ini menjadi inovasi bagi generasi milenial sebagai penunjang aktivitas pembelajaran untuk tetap belajar efisien selama pandemi.

 

 

 

Posting Komentar

0 Komentar