Perkembangan
teknologi pada zaman globalisasi telah memberikan banyak manfaat dalam
kemajuan diberbagai aspek kehidupan.Teknologi berkembang seiring berjalannya
waktu yang selalu mempengaruhi perubahannya. Perubahan dalam penggunaan
teknologi mungkin ada yang memberikan pengaruh postif maupun pengaruh negatif
pada kehidupan kita. Seperti di tengah pandemi virus covid-19 ini, teknologi
justru menjadi hal yang sangat penting dan menjadi pokok perantara bagi
kehidupan manusia. Begitu bukan?
“Inilah saatnya kita bekerja dari rumah,
belajar dari rumah, dan ibadah dirumah. Inilah saatnya kita bekerja bersama
sama saling tolong menolong dan bersatu padu. Kita ingin ini menjadi gerakan
masyarakat agar masalah covid-19 tertangani dengan maksimal”. Tegas Jokowi pada
pidatonya, Senin(16/3). Kehadiran covid19
telah mengubah peraturan kehidupan masyarakat, pemerintah yang mulai
mengeluarkan peraturan untuk menjaga jarak antara satu dengan yang lain minimal
satu setengah meter sehingga masyarakat Indonesia dipaksa untuk stay at home /dirumah saja dan melakukan seluruh aktivitas dari rumah seperti berkerja dari
rumah, belajar dari rumah dan ibadah dari rumah.
Faktor inilah hingga diikatakan teknologi sebagai penyelamat ditengah pandemi, ataupun teknologi adalah perantara pihak ketiga dalam aktivitas kehidupan, baik pada sektor perekonomian, sektor pendidikan dan pada sektor yang lainnya. Dalam situasi pandemi COVID-19 yang hingga kini belum bisa dipastikan kapan akan berakhir, pemanfaatan teknologi menjadi cara yang paling tepat agar roda perekonomian bisa tetap berlangsung dan pendidikan terus berjalan.
Perantara
teknologi pada sektor perekonomian
Fenomena tinggal di rumah
saja menimbulkan masalah baru, terutama bagi masyarakat yang berada pada
tingkat ekonomi menengah ke bawah. Tidak sedikit perusahaan yang mem-PHK
(pemutusan hubungan kerja) pegawainya, hotel pun banyak tutup juga para pelaku
bisnis lainnya sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional bahkan
dunia.Sektor perekonomian khususnya pada pariwisata mengalami penurunan secara
drastis, banyak karyawan yang mulai di PHK dan pekerja-pekerja lainnya yang
dirumahkan secara paksa. Kebutuhan yang selalu meningkat, waktu yang terus
berjalan, namun pandemi juga tidak kunjung usai. Bertahan di tengah pandemi?
Bagaimana? Sedangkan menurunnya kegiatan ekonomi akibat pembatasan aktivitas di
luar rumah ini sangat dirasakan oleh masyarakat kelas bawah, termasuk para
pedagang kecil. Banyak warung yang terpaksa tutup karena tidak ada pembeli yang
datang. Mereka pikir, daripada rugi, lebih baik tidak jualan.
Transaksi online atau
jual beli secara online dapat menjadi solusi yang perlu dilakukan untuk tetap
menghidupkan perputaran roda ekonomi di masa adaptasi kebiasaan baru. Tak
sedikit masyarakat yang mulai membuka usaha-usaha kecil melalui berjualan
online ataupun hanya sekedar mempromosikan produknya melalui akun sosial media.
Tindakan yang sederhana namun memberikan pengaruh positif bagi masyarakat yang
sama-sama berjuang mempertahankan perekonomiannya.
Perantara
teknologi pada sektor pendidikan
Selain di sektor perekonomian, teknologi
juga sangat diperlukan pada sektor pendidikan. Di
Indonesia, lebih dari 530,000 sekolah ditutup sebagai upaya mengurangi
penyebaran virus korona (COVID-19). Hal ini berdampak pada 68 juta siswa dari
tingkat pra-sekolah hingga perguruan tinggi dan menjadikan kebutuhan
terhadap EdTech yang efektif semakin mendesak. Walaupun sistem belajar
yang terbatas namun penerapan pendidikan juga sangat penting untuk tetap
dijalankan. Dengan penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi untuk menyediakan layanan pendidikan juga memiliki
potensi yang menjanjikan untuk meningkatkan hasil pembelajaran. Sehingga
untuk meningkatkan kualitas pendidikan, pemerintah menerapkan kebijakan, yaitu
pembelajaran dilakukan dari rumah dengan sistem e-learning atau belajar
daring.
Dampak yang dirasakan akibat pandemi
membuat pendidikan di Indonesia mulai bereksperimen dengan menciptakan beberapa
teknologi pendidikan yang menunjang pembelajaran, menciptakan teknologi
pendidikan dengan berbagai macam model mulai berupa aplikasi seperti zoom, Quipper,
zenius, kelas pintar, rumah belajar dan sejenisnya. Mengembangkan
website-website pembelajaran seperti google classroom, google suite education,
Indonesia Montessori dan juga sejenisnya. Dengan dikembangkan Teknologi
pendidikan, diharapakan ini menjadi inovasi bagi generasi milenial sebagai
penunjang aktivitas pembelajaran untuk tetap belajar efisien selama pandemi.
0 Komentar